Sabar, Hidup Ini Memang Pedih

 


Nampaknya kehidupan kita tidak akan selalu terlihat baik-baik saja? Hari ini begitu berat dijalani sehingga kita enggan bangun dari tempat tidur, enggan untuk bertemu orang lain, bahkan enggan berkomunikasi dengan Tuhan kita, na’udzubillah. Jangan sampai hal terakhir ini kita tinggalkan.

Allah SWT sebagai satu-satunya tempat kita bergantung, berharap dan meminta pertolongan. Apapun permintaan dan permohonan yang baik kepada-Nya pasti Allah kabulkan entah kapanpun itu, kita hanya bisa berharap bahwasanya keajaiban atas doa kita tercapai satu persatu dan membuat beban dalam hidup ini lepas perlahan.

Sabar adalah satu-satunya jalan dan pilihan kita untuk menjalani fase berat dalam hidup, sabar membutuhkan waktu, sabar juga harus disertai dengan ikhtiar tanpa mengabaikan doa-doa kita. Mampu bersabar atas segalanya merupakan anugerah yang diberikan Allah kepada hamba_Nya. Orang sabar merupakan pilihan Allah dan jika ia ridho dengan apa yang Allah tetapkan maka dia merupakan pilihan_Nya, Kanjeng Nabi Muhammad SAW berdawuh:

"Jika Allah mencintai seorang hamba, maka dia akan mencobanya dengan cobaan yang tidak ada obatnya. Jika dia sabar, maka Allah memilihnya dan jika dia ridho, maka Allah menjadikannya pilihan.”

Tidak ada satupun umat manusia yang luput dari cobaan, Allah menurunkan cobaanya sesuai kadar keimanan kita masing-masing. Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dalam kitab Futuhul Ghaib mengatakan:

“Allah SWT selalu memberi cobaan dan ujian kepada para hamba-Nya yang Mukmin sesuai dengan kadar keimanannya. Barangsiapa yang besar dan kuat imannya serta selalu meningkatkan imannya, maka semakin besar pula ujian yang diterimanya. Seorang rasul, ujian dan cobaannya lebih berat dan besar daripada ujian dan cobaan seorang Nabi. Hal ini karena keimanan seorang rasul itu lebih besar dan lebih kuat.

Seorang nabi itu ujian dan cobaannya lebih besar daripada seorang wali ‘abdal. Ujian seorang wali ‘abdal lebih berat daripada ujian seorang wali biasa. Ujian setiap orang itu berdasarkan tingkat keimanan dan keyakinannya.”

Begitulah gambaran tentang cobaan dan kesabaran yang meliputinya, bahwasanya cobaan yang kita terima saat ini adalah sesuai dengan kadar keimanan kita masing-masing, semakin tinggi pohon semakin tinggi pula angin yang menerpa, semakin tinggi pohoh pastilah akar dan rantingnya kuat menerima terpaan angin tersebut. Jikalau akar dan ranting adalah keimanan kita, makan angin yang menerpa adalah ujian yang tidak mungkin dihindarkan sang pohon. Namun jika akar dan ranting kokoh maka angin hanya datang hanya sebagai rutinitas yang berlalu.

Yakini bahwasanya Allah memberikan cobaan dan ujian manusia mampu menanggungnya dengan sabar dan ikhtiar serta jangan mencoba solusi dengan cara menjauhi Allah dengan melakukan maksiat dan menambah beban dosa.

Pastikan lagi ujian merupakan tanda hidup kita akan mulia, asal kita lulus melalui ujian tersebut. Ingatlah tidak mungkin kita bisa lulus sekolah tanpa melalui ujian, begitu juga hidup. Kita tidak akan pernah lulus menjadi manusia seutuhnya tanpa ujian dan kesabaran. (Penulis: Ikfini Vidi)


No comments

Powered by Blogger.