Karomah Abah Anom Melawan Tantangan Kapten

Suatu ketika, seorang kapten dan anak buahnya mendatangi Pesantren Suryalaya. Ia membawa batu kali dari kantongnya sebesar tinju. Batu itu diletakkan di sebelah telapak tangan kirinya. Kemudian tangan kanannya satu kali pukul saja batu tersebut telah terbelah dua. Dia berikan kedua belahan batu itu kepada Abah dengan sikap sombong.

Abah Anom mengambil batu itu dan meremas batu itu, kemudian jadilah batu itu hancur laksana tepung. Si kapten terkejut, tetapi ia belum mengakui kekalahan.

Kemudian Abah Anom meminta segelas air kepada tukang masak di dapur. Gelas berisi air itu diberikan kepada si kapten yang dilihatnya ada ikan dalam gelas.

Kapten itu segera bergaya seperti orang yang memancing dan ikan itu seolah terkait di alat pancing. Dia tunjukkan dengan sombong, ikan itu terpancing dari gelas kepada Abah Anom.

Tetapi, tiba-tiba di lantai, di hadapan si kapten menggeletar seekor ikan besar. Kemudian dengan isyarat jari telunjuk saja oleh Abah Anom, ikan itu seperti terkait dengan pancingan telunjuk Abah Anom.

Belum sempat sang kapten menunjukkan ketakjubannya lagi, Abah Anom seolah memegang ketapel, dia mengarahkan ketapel itu ke atas atap rumah. Sesudah ditariknya tiba-tiba jatuhlah seekor burung yang rupanya kena tembakan ketapel.

Sang kapten bersujud di depan Abah Anom, diletakkannya lututnya kepada lutut Anom Anom, mengaku kalah dan meminta maaf, serta minta ditalqinkan untuk menganut dan mengamalkan ilmu Pesantren Suryalaya. (SUMBER : https://youtu.be/Vn3Gn7Z_z_Q)

Reaksi:

Post a Comment

0 Comments