Oleh: Aurora
Gusti
Jangankan mengenal-Mu
Mengingat-Mu pun masih dalam kesamaran dalam ruang gelap
Lemah menghamba, namun kuat meminta
Daku jauh dari keutuhan dan kesempurnaan
Malah berpaut dan berkerut
pada perasaan yang gamah
akan sesuatu yang kerap meneriaki relung hati
Kebodohan yang selalu lebih pintar
Kelemahan yang selalu lebih kuat
Tanpa berupaya
Beralasan tak berdaya
Salah!
Mengapa hanya tahu salah ?
Lemah menghamba, namun kuat meminta
Lecap sungguh lecap daku
Oleh bercak kekotoran, seakan tanpa malu
yang dengan sengaja ku balurkan
yang dengan bangga ku abadikan
Gusti..
Samudra-Mu nun teramat dalam dan luas
Daku tak ingin tenggelam
dalam temaram yang tak Kau sinarkan
Dengan-Mu, Ya Hadi..
Tak ada hati yang terseret bimbang
Tak ada nestapa yang tak hilang
Tak ada jalan yang tak lapang
Tapi, Gusti..
Bagaimana kehinaan meminta keindaahan pada-Mu?
Keelokan rupa tak kusematkan di dalam dada
Memang, kelemahan yang selalu lebih kuat membodohkan
Daku yang selalu berburu kasih-Mu tanpa jelas mengenal-Mu
Mengingat-Mu pun masih dalam kesamaran dalam ruang gelap
Lemah menghamba, namun kuat meminta
Daku jauh dari keutuhan dan kesempurnaan
Malah berpaut dan berkerut
pada perasaan yang gamah
akan sesuatu yang kerap meneriaki relung hati
Kebodohan yang selalu lebih pintar
Kelemahan yang selalu lebih kuat
Tanpa berupaya
Beralasan tak berdaya
Salah!
Mengapa hanya tahu salah ?
Lemah menghamba, namun kuat meminta
Lecap sungguh lecap daku
Oleh bercak kekotoran, seakan tanpa malu
yang dengan sengaja ku balurkan
yang dengan bangga ku abadikan
Gusti..
Samudra-Mu nun teramat dalam dan luas
Daku tak ingin tenggelam
dalam temaram yang tak Kau sinarkan
Dengan-Mu, Ya Hadi..
Tak ada hati yang terseret bimbang
Tak ada nestapa yang tak hilang
Tak ada jalan yang tak lapang
Tapi, Gusti..
Bagaimana kehinaan meminta keindaahan pada-Mu?
Keelokan rupa tak kusematkan di dalam dada
Memang, kelemahan yang selalu lebih kuat membodohkan
Daku yang selalu berburu kasih-Mu tanpa jelas mengenal-Mu
0 Comments