Inner Child, Terjebak Belenggu Masa Lalu


Pernahkah kita ketika menghadapi problem dan memutuskan suatu masalah berdasarkan pengalaman dan ingatan di masa kecil kita? Waspadalah bahwa itu adalah inner child yang secara tidak sadar sudah melekat dalam jiwa kita. 

Terjebak dalam tubuh dewasa yang memikul beban berat namun bertindak dan berfikir layaknya anak-anak merupakan tanda bahwa kita memiliki inner child. Secara tidak sadar semua tindakan-tindakan yang kita lakukan berdasarkan ingatan baik atau buruk ketika kita masih kanak-kanak.

Inner child memiliki dua bagian yakni kenangan baik dan kenangan buruk, jika kita bertindak berlandaskan kenangan-kenangan baik di masa kecil maka hal itu tidak memberikan masalah apapun dalam hidup kita. Sebaliknya jika kenangan buruk yang muncul maka hal itu menjadi mimpi buruk bagi setiap orang dan sering kali terbawa hingga dewasa.

Umumnya kenangan buruk atau dalam istilahnya inner child terluka memiliki beberapa pemicu diantaranya adalah:

• Kehilangan orang tua, saudara atau keluarga terdekat

• Menjadi Korban pelecehan seksual, emosional dan fisik

• Pernah menderita penyakit kronis

• Korban bullying

• Korban bencana alam

• Korban broken home

• Korban Kekerasan dalam rumat tangga

• Anggota keluarga menggunakan narkoba dan alkohol

• Memiliki anggota keluarga yang menderita gangguang psikologis

• Pernah menjadi korban pengungsian

• Pernah dijauhi dan di isolasi dari keluarga

Jika mengalami beberapa hal diatas lalu berpengaruh buruk pada diri kita berarti inner child kita sedang terluka. Lalu apa saja tanda bahwa kita mengalami inner child yang terluka? Coba kenali tanda-tandanya berikut ini:

• Sering menyalahkan diri sendiri

• Ingin selalu berusaha menyenangkan semua orang.

• Suka mencari masalah dengan orang lain.

• Sulit bangkit dan takut ditinggalkan orang lain

• Merasa cemas berlebihan ketika dihadapkan pada sesuatu hal yang baru.

• Selalu berusaha ingin menjadi yang terdepan dan prefeksionis

• Kesulitan memulai dan menyelesaikan tugas.

• Malu menunjukan perasaan dan bentuk tubuh

• Sering menaruh curiga kepada orang lain.

• Berusaha menghindari konflik dengan orang lain

Inner child sangat berpengaruh pada kondisi emosi, perilaku dan pola pikir. Ketiganya menjadi sangat terganggu ketika ingatan inner child terluka tiba-tiba hadir. Semisal tanpa sebab kita menangis dan marah dengan alasan tidak jelas, malas melakukan sesuatu dan tidak bersemangat dalam bekerja hingga pikiran negatif mempengaruhi kita dalam tindakan dan keputusan.

Melepas belenggu inner child yang terluka tidak mudah, ini berkaitan dengan ingatan buruk masa lalu. Satu-satunya cara untuk bisa melepas belenggu ini adalah dengan cara memaafkan diri, temukan penyebab utama inner child muncul lalu berdamai dengan kenangan buruk itu. Akuilah bahwa di masa lampau kita memiliki kenangan yang pahit, kemudian carilah kedamaian dengan mengisinya melalui kasih sayang yang kita butuhkan tanpa memaksa orang lain, tanpa menyakiti diri kita sendiri.

Dan pada akhirnya kita yang sudah mampu berdamai dengan inner child yang teluka rangkulah mereka yang masih bergulat dengan inner child nya, buat mereka nyaman dengan dirinya kembali. (Penulis: Ikfini Vidi)

Baca juga : Apa Sikap Kita Ketika Diselingkuhi?

No comments

Powered by Blogger.