Dunia Ini Milik Orang Good Looking kah?

 

Memeluk Kebahagiaa (sumber Pngtree)

Sesungguhnya Tuhan Maha Indah dan menyukai keindahan adalah salah satu perkataan nabi Muhammad yang masyhur ditelinga kita. Kita meyakini bahwasanya Allah SWT adalah dzat yang indah dalam segalanya, termasuk semua ciptaan-Nya, Allah tidak hanya good looking tapi good everything.

Berbicara tentang good looking dalam ranah rupa dan penampilan, hingga sekarang pun menjadi perbincangan hangat yang tidak pernah ada habisnya. Ada anggapan bahwa dengan good looking semua hajat dalam hidupnya dimudahkan seperti jenjang karier, jodoh, kehidupan sosial, hingga keuangan.

Berasusmi seperti itu memang tidak ada salahnya, namun ketika kita memikirkan kriteria orang good looking bakalan menjadi perdebatan lagi. Terlebih jika kita memandang standariasi good looking dibatasi pada bawaan fisik seseorang yang rupawan dan outifit yang dia gunakan, tentu itu akan bersebrangan dengan orang yang memiliki fisik biasa saja dan juga orang yang tidak memiliki banyak uang.

Untuk terlihat good looking sebenarnya sederhana, kita hanya perlu memperhatikan dan merawat diri, memilih pakaian rapi dan pantas, menggunakan mewangian, bersikap percaya diri dan bersikap ramah pada orang. Itu syarat standar good looking bagi siapapun, dengan menerapkan semua hal tersebut kamu akan dianggap menarik buat orang lain.

 Good Looking dan Harapan Jodoh

Tidak ada salahnya saat kita mencari dan menemukan jodoh sesuai kriteria kita, justru itu baik untuk menentukan masa depan kita dengan orang yang kita impikan. Namun, dalam menentukan jodoh janganlah kita mengutamakan memilih orang yang good looking dan membuang kriteria lain yang telah kita tentukan, ini berbahaya layaknya kita membeli kucing di dalam karung, rawan manipulasi.

Fisik yang rupawan memang mampu membuat debaran dan jantung kita berdetak tidak menentu, karena dengan melihat dan melirik pasangan kita yang good looking kita langsung melting. Seiring berjalan waktu perasaan itu bakalan hilang dengan sendirinya, pada akhirnya good looking bukanlah kunci utama menemukan kebahagaiaan dalam berpasangan.

Apakah kita akan terus mencintai dengan fisik yang seperti ini?
(Potret tentara AS sebelum dan sesudah perang)

Tapi, ada juga orang yang berhasil dan bahagia dengan pasangan yang good looking, bahkan ada yang orang yang berparas biasa saja memiliki jodoh yang good looking. Coba perhatikan dengan seksama, mereka memilih bukan karena fisik yang rupawan saja tapi banyak hal yang mendasar selain itu, seperti memilih karena karakternya, sikapnya, agamanya, hartanya, jabatannya, visi dan misi hidupnya.

Selain itu Kanjeng Nabi Muhammad selalu menasihati kita ketika memilih jodoh adalah pilihlah agamanya dulu, baru yang lain termasuk good looking.

Good Looking dan Beban Keistimewaannya yang Dia Tanggung

Menjadi Good Looking dalam sudut pandang orang yang rupawan memang keliatan serba salah, terutama dalam kehidupan bersosial. Mereka yang memiliki fisik rupawan dituntut untuk sempurna sikapnya atau dalam bahasa gaulnya good attitude. Sejujurnya ini berat, karena dia menanggung ekspektasi masyarakat yang menganggap orang yang fisiknya rupawan harus memiliki karakter yang rupawan juga.

Memiliki fisik yang rupawan juga sangat rawan terhadap pelecehan seksual baik verbal ataupun langsung, sering kali kita menemukan banyak buaya darat berkeliaran mencari mangsanya terutama targetnya adalah orang yang rupawan dulu. Selain itu menjadi rupawan juga rawan terhadap eksploitasi. Contohnya anak yang terlahir rupawan sering kali jadi bahan eksploitasi konten medsos kedua orang tuanya.

Ilustrasi Nabi Yusuf yang dibuang kedalam sumur

Selain faktor eksternal tadi, ada juga yang mesti dikontrol oleh orang rupawan dalam dirinya sendiri, diantaranya adalah mengontrol sikap menyombongkan diri karena fisik yang dia miliki, sikap memanipulasi orang lain untuk keuntungan dirinya dan intimidatif terhadap orang yang memiliki tampang biasa saja. Hal-hal ini mesti dikontrol penuh dengan pemahaman agama yang dalam, agar keistimewaan yang dia miliki justru tidak dimanfaatkan untuk membuat orang lain dirinya celaka.

Kalau kita belajar dari kisah nabi Yusuf, kita bisa mengambil pelajaran banyak tentang susahnya menjadi seseorang good looking. Cobaan dan ujiannya begitu berat, namun didasari pada keimanan beliau pada Allah SWT semuanya terlewati begitu saja.

Good Looking atau Good Attitude?

Kenapa tidak keduanya saja? Good looking dan good attitude mesti berdampingan untuk menciptakan keseimbangan kehidupan. Orang yang terlahir memiliki fisik rupawan akan selalu terlihat menarik ketika dia memiliki good attitude yang baik, jika dia memiliki akhlak yang buruk kita pun enggan berteman dengan orang yang seperti itu, kecuali kita sama brengseknya.

Terlahir dengan fisik biasa saja bahkan memiliki kekurangan bukan berarti kehidupan akan memihak pada orang yang rupawan, tidak itu nalar berpikir yang salah dan sesat. Selagi kita memiliki good attitude orang akan menggangap kita istimewa melepas  semua penilaian fisik kita yang tidak rupawan. Ingatlah akhlak nomor satu rupawan nomor berapa setelahnya.

Ingatlah juga pada pembahasan diatas untuk menjadi good looking tidak harus memiliki bawaan fisik yang rupawan, dengan sedikit merubah kebiaasaan kita, kita menjadi menarik buat orang lain dan orang lain menggangap kita good looking atau sedap dipandang.

Peganglah dawuh Gusti Allah, bahwasanya manusia adalah sebaik-baiknya ciptaan Tuhan, terlepas dari mana kamu berada, suku, atau ras apa kamu selalu istimewa dimata orang yang tepat, maka temukanlah orang-orang itu!. (Penulis: Ikfini Vidi)


No comments

Powered by Blogger.