Elon Musk, Twitter dan Konten 'Anu'

Drama perseteruan antara Elon Musk dengan Twitter akhirnya dimenangkan oleh Musk, pemilik Tesla itu rela merogoh kocek sebesar US$ 44 miliar atau Rp. 862, 5 triliun untuk membeli medsos berlogo burung biru tersebut. Hal pertama yang dilakukan Elon adalah mendepak CEO Twitter Parag Agrawal dan juga Kepala Keuangan Twitter Ned Segal adalah orang-orang yang dulu sering berseteru dengannya di Twitter.

Sejujurnya penulis adalah salah satu orang yang tidak aktif banget dalam dunia per-tweetan, meskipun sudah punya akun sejak tahun 2012, karena penulis lebih nyaman dengan produk keluaran Meta baik Facebook, Instagram ataupun Whatsapp yang justru lebih berkembang pesat dalam segi fitur, pilihan dan menu.

Bukan berarti dengan fitur yang sepertinya kurang berkembang dalam Twitter tidak memiliki kekuatan tertentu. Kekuatan sebenarnya yang dimiliki Twitter adalah Hastag (#), dimananpun dan kapapun jika ada suatu kejadian masyarakat umum mencari indeksasi hastag yang ada pada fitur Twitter. Dan ini fitur yang tidak pernah dikalahkan oleh media sosial lain.

Viralitas sebuah kejadian biasanya ditentukan oleh banyaknya hastag yang terdata dalam Twitter, banyak orang menggunakan data tersebut untuk mencari sebuah informasi dan berita. Dan inilah salah kehebatan Twitter yang dimilikinya, selain itu Twitter merupakan media sosial yang masih ‘bebas’ dibandingkan dengan produk Meta. Namun kini sepertinya Twitter akan berbenah diri, dalam curhatannya Elon berkata:

…..

Alasan saya menguasai Twitter adalah karena penting bagi masa depan peradaban untuk memiliki alun-alun kota digital bagi khalayak umum, di mana berbagai keyakinan dapat diperdebatkan dengan cara yang sehat, tanpa menggunakan kekerasan.

…….

Dikatakan bahwa Twitter jelas tidak bisa menjadi neraka yang bebas untuk berbuat apa saja, di mana apapun dapat dikatakan tanpa konsekuensi! Selain mematuhi hukum negara, platform kami harus hangat dan ramah untuk semua. Anda dapat memilih pengalaman yang Anda inginkan sesuai dengan preferensi Anda, seperti memilih, misalnya, menonton film atau bermain video game mulai dari segala usia hingga dewasa.

….

Tweets Elon Musk tersebut menjadi warning system bagi pengguna Twitter diseluruh dunia, selain itu sepertinya Elon memiliki visi dan misi untuk masa depan Twitter untuk tetap menjadi rujukan utama bermedia sosial yang sehat bagi semua umat manusia diseluruh dunia.

“lalu Twitter mau lari kemana Kang?”

“Seperti yang dikatkan Mas Elon tadi, Twitter akan menjadi lebih ramah dan kebebesaan yang amblas akan mulai dibersihkan”

“berarti kalo saya masih cari anu, masih ada ngga ya Kang? hehe”

“Duh ya… semoga aja bakalan dihapus permanen, lagian itu penyakit mesti buang jauh-jauh”

“Hehehe”   (Penulis: Ikfini Vidi)

 

No comments

Powered by Blogger.