Antara Film The Santri dan Bakreas Indie Movie



Pro-kontra film The Santri menggema dijagat media sosial, film garapan PBNU dan sutradara Zheng bersaudara dinilai telah melenceng dari norma santri pada umumnya. Terlepas dari semua itu, saya sebagai orang pesantren agak senyam-senyum sendiri, karena pengalaman saya dan teman-teman didunia perfilman lokal pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon ternyata terjadi pro-kontra sama seperti film The Santri.
Cover Film The Santri

Bakreas (Badan Kreatifitas Santri Assalafie) merupakan salah satu badan yang membidangi ekstrakulikuler dipondok saya, Bakreas sendiri membidangi 12 cabang jurusan berbeda, dan salah satu jurusan cabang itu adalah BIM (Bakreas Indie Movie). BIM dalam perjalananya telah memproduksi lebih dari 10 film diantaranya Santri Bawang (2017), Trofi Untuk Ibu (2017), Alif 1 (2017), Janji Jari Manis (2017), Alif 2 (2018), Surat Dari Dajjal (2018), Dokumenter Metode Auzan (2019) Oyod Mingmang (2019) dll. BIM sangat eksis karena memang didukung penuh oleh Nusa Televisi sebagai backup fasilitas dan sarana, keduanya berkolaborasi dan menghasilkan banyak karya film.

Diakui atau tidak dalam menggarap banyak film itu kami memang bandel, mbeling, ndlogdog boleh lah kalian memberi streotip apa buat kami karena memang tujuan kami membuat film adalah media syiar dakwah masyarakat umum, motonya dari santri untuk masyarakat dunia. Film garapan kami banyak bergenre ekstrim, menampilkan adegan berkelahi, premanisme dan dunia hitam lain, hal ini menjadi polemik karena kami dinilai tidak memberikan uswah hasanah yang baik bagi masyarakat umum. Kritik  banyak dilayangkan, bukan hanya dari pengasuh dari alumni pun banyak, kami sempat limbung berkali-kali karena film kami dinilai tidak layak tayang, tidak mencerminkan bahwa yang membuat adalah santri dan lain sebagainya. Sejatinya seorang yang masih nyatri seperti kami, kami tetap taat kepada pengasuh dengan segala titahnya, kami cerna maksud beliau dengan lapang dada dan senang hati.


Setelah berproses sana-sini, film garapan BIM dan Nusa Televisi menjadi salah satu ikon penting media dakwah pondok pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin Cirebon, film yang kami buat tidak hanya berkutat dalam dunia pendidikan saja genre kami terus berkembang sesuai zaman, sering kali kami mengikuti beragam lomba kelas nasional (meskipun tidak pernah juara hehe) dua kali kami bedah film kami diluar pesantren dan pernah sekali film buatan kami dibedah di event Kalijaga International Art Festival Tamba, waw udah go internasional ternyata hehe.

Kembali ke pro-kontra film The Santri, kita tunggu saja film ini tayang baru kita bisa berkomentar apapun. Tidak realistis menilai suatu film dari trailenya saja, bahkan menaruh bumbu-bumbu kebencian agama dan politis dialamnya. Teringat satu perkataan penting pengasuh kami KH. Azka Hammam Syaerozie “Syariat tidak membatasi kreativitas” memang sejatinya akan terus begitu.

*Ikfini (Masih nyantri dipondok pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin Cirebon)


Reaksi:

Post a Comment

0 Comments