Oleh: Finzie
Sebagai santri
masa kini ‘haram’ rasanya jika tidak mengenal alat tulis yang satu ini, bagi
sebagian santri memilikinya adalah gaya hidup tersendiri. Dilingkungan santri
pula alat tulis ini sudah sangat familier, bahkan saking terkenalnya para santri
rela merogoh kantong dalam-dalam demi
mendapatkannya. Hi Tec-C. Ya, sebuah produk terkemuka dari perusahaan bolpoin multinasional Jepang, Pilot.
Bentuknya
konvesional, berwarna jernih keputih-putihan, ujung jarum pulpen yang kecil dan
juga mudah bengkok jika jatuh, menjadi ciri khas utama yang disematkan pada
bolpoin ini. Hi Tec-C juga dikenal sebagai bolpoin yang hasil tulisanya tidak
mudah luber dan menghasilkan tulisan yang berpresisi tinggi. Dari berbagai
keistimewaan itulah pulpen negeri Sakura ini didaulat menjadi ‘Pulpen Santri’
karena mayoritas santri pada zaman sekarang seperti sudah menjadi kewajiban
memaknai kitab kuningnya menggunakan pena ini.
(Hi Tec-C 0,3 mm,Varian Inilah Yang Biasa digunakan Santri) |
Hi Tec-C pertama
kali lahir di Tokyo pada tahun 1994, penggagasnya adalah tiga orang Mahasiswa
yakni Shu, Lily dan Andrian. Semenjak kelahiranya, Hi Tec-C sudah menjadi
pelopor bolpoin bertinta gel di Jepang dan pernah menyabet sebuah penghargaan
“Good Design Long Life Design Award 2012”.
Hi Tec-C juga menjadi bolpoin terpopuler diJepang bahkan dunia
mancanegara, salah satu buktinya adalah bolpoin Hi Tec-C sangat dicari di
Amerika Serikat.
Bicara tentang Hi
Tec-C, tidak lengkap rasanya jika anda tidak mengetahui varian dan jenisnya. Hi
Tec-C, memiliki delapan varian dan jenis. Adapun varian dan jenisnya adalah:
1.
Hi Tec-C
Varian ini
masih konvesional, ciri khas utamanya adalah desainnya klasik dan mudah
dikenal. Hi Tec-C memiliki empat jenis
ujung jarum dan warna yang berbeda yakni 0,25 mm dengan 10 varian warna, 0,3 mm
dan 0,4 mm memiliki varian 21 warna terbanyak yakni Black, Red, Green, Blue
Black, Pink, Yelow, Orange, Violet, Light Blue, Brown, Apple Green, Aqua Blue,
Clear Blue, Chery Pink, Baby Pink, Apricot Orange, Mandarin Orange, Pure Pink,
Usuzumi dan Kurikawa. Sedangkan tipe 0,5 mm memiliki 19 tipe warna. Adapun
spesifikasin Hi Tec-C adalah panjang: 9,0 mm, berdiameter:13,6 cm dan berbobot:
0,40 oz. Dan perlu kita ketahui bersama jenis dan varian inilah yang sering
digunakan mayoritas santri Indonesia.
(Beragam Warna Hi Tec-C)
2.
Gi Tec-C
Dengan panjang: 9,1 mm, berdiameter:
13,6 cm dan berbobot: 0,40 oz menjadikan Gi Tec-C sekilas mirip dengan Hi
Tec-C, hanya saja Gi Tec-C memiliki tiga tipe yakni 0,25, 0,3, dan 0,4 mm.
Dalam segi bentukpun Gi Tec-C hampir sama dengan Hi Tec-C, penamaan Gi-Tec C
sendiri ditiap negara berbeda, dikarenakan masing-masing produsen memiliki
brand nya sendiri.
3.
Hi Tec-C Whit Grip
Satu hal yang berbeda dengan varian
sebelumnya adalah Hi Tec-C sudah dilengkapi dengan pegangan karet yang nyaman.
Namun sayang, varian ini cuma memiliki
tipe warna yang terbatas yakni hitam, biru dan juga merah. Ujung grid bolpoin
ini tersedia dalam varian 0,3, 0,4 dan 0,5 mm.
4.
Slim Knock
Hadir dengan
tujuh warna dengan ukuran 0,3 dan 0,4 mm, belum lagi bentuknya yang agak mungil
serta berbalut karet membuat bolpoin ini lebih spesial jika digunakan dalam
keadaan mendesak dan darurat.
5.
Slims
Tipe ini terlihat
berkelas dengan polesan warna perak metalik, tersedia dalam satu varian warna
hijau serta ukuran jarum pena 0,4 mm.
6.
Coleto
Bentuknya yang
unik dengan sentuhan pensil mekanis dan penghapus mejadikan bolpoin yang
berbobot 0,20 oz ini sangat keren dipakai sesuai kebutuhan.
7.
Cavalier
Terlihat mewah dan elegan dengan
sentuhan kuningan emas ditubuhnya membuat tipe ini cocok digunakan para
eksekutif maupun legislatif. Tersedia dalam tiga varian warna tinta yakni
hitam, merah dan biru. Cavalier hadir dengan ujung grid 0,3 dan 0,4 mm.
8.
Maica
Varian terakhir
dari seri Hi tec-C adalah Maica. Maica sendiri merupakan akronim bahasa jepang
yang artinya “Warnaku”, dinamakan demikian karena konsumen boleh memilih warna
favoritnya sendiri. Maica sendiri tersedia 12 macam warna, namun sayangnya tipe
ini Cuma memiliki satu varian ujung grid yakni 0,4 mm saja.
<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <ins class="adsbygoogle" style="display:block; text-align:center;" data-ad-layout="in-article" data-ad-format="fluid" data-ad-client="ca-pub-1949470457917645" data-ad-slot="7154140915"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>
<script async src="//pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js"></script> <ins class="adsbygoogle" style="display:block; text-align:center;" data-ad-layout="in-article" data-ad-format="fluid" data-ad-client="ca-pub-1949470457917645" data-ad-slot="7154140915"></ins> <script> (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({}); </script>
Hi Tec-C, bagi
peminatnya memang memiliki hati tersendiri, meskipun kita ketahui bersama harga
per bolpoin ini agak mahal. DiAmerika saja harga persatuan berkisar $3-3,5
Dollar, sedangkan diIndonesia berkisar antara Rp.19.000-20.000 per biji.
Santri yang
secara ekonomi memang terbatas, tak mau ambil pusing dengan harga Hi Tec-C yang
ditawarkan dipasaran. Menurut mereka kebutuhan sarana dan prasarana ngaji harus
diutamakan meskipun itu harus merogoh kocek lebih dalam. Semisal pembelian
kitab kuning, lampu belajar, meja belajar, alat-alat tulis termasuk didalamnya
adalah pulpen Hi Tec-C itu sendiri.
Dari
sekian banyak penjelasan yang saya kemukakan, muncul banyak pertanyan dalam
benak penulis. Lantas unek-unek itu penulis lemparkan kepada santri yang
masih bermukim dipondok pesantren. Salah satunya adalah Akbar, seorang santri
yang Istiqomah memakai pulpen ini
mengatakan kepada saya “Wah, kalo saya pake pulpen ini memaknai kitab lebih
enak, tulisan saya lebih rapi dan tidak luber kemana-kemana Kang” lain
Akbar lain pula Ahmad. Dia mengeluhkan kelemahan yang dimiliki pulpen ini “Hi
Tec-C sekali jatuh pasti ujung jarumnya bengkok, yaah engga bisa ke pake lagi
deh”.
Pertanyaan
selanjutnya yang dihadapi saya adalah kapan pulpen ini masuk ketanah air, hingga
saat inipun penulis belum menemukan tahun pasti kapan Hi Tec-C telah merambah
ke pasar Indonesia, penulis hanya
berspekulasi kemungkinan besar Hi Tec-C hadir pada medio akhir dari
pemerintahan Soeharto. Jika ditanya tentang kapan Hi Tec diadopsi dan menjadi
trend bagi santri, penulis juga agak kebingungan melacak kapan Hi Tec-C booming dikalangan kaum sarungan. Yang
pasti dari itu semua, Hi Tec-C telah menjadi ikon pulpen santri yang melekat
hingga kini.
*Beberapa Sumber Tulisan Ini diambil Dari Google dan Diterjemahkan kedalam Bahasa Indonesia
9 Comments
ada no WA Gak
ReplyDeletePesan ditoko aja ya mba heheh
Delete1 pak berapa yaaa
ReplyDeleteNgga tau mba, wong saya bukan penjual Hitec :D
Deletebisa minta no WA nya nggak?
ReplyDeletemaaf saya bukan penjual pulpen Hitec Kang, kalo dikoperasi pondok banyak nih
DeleteBisa pesan ukuran mata pena 0.1?
ReplyDeleteBisa pesan ukuran mata pena 0.1?
ReplyDeleteYg mau pesan pulpen hi tech 0.28
ReplyDelete0.3
0.4
Mari, Monggo chat 085921813511