Move On? Lakukan 5 Hal Ini


Oleh: Finzie
Akang santriwan-santriwati yang dirahmati Allah, TAKBIIR..!!!
Dizaman now kaya gini, membahas move on itu penting banget. Buktinya apa? Buktinya adalah setiap kesuksesan seseorang pasti diawali dengan move on. Lalu yang dimaksud move on itu apa sih? Yuk kita simak bareng.
Move on adalah kata serapan dari bahasa Inggris yang berarti bergerak maju, melangkah ataupun berpindah. Adapun move on sendiri secara istilah adalah berpindahnya sikap seseorang dari suatu keadaan atau kebiasaan buruk dimasa lalu untuk menciptakan masa depan yang lebih baik. Pengertian Move on sendiri general loh alias tidak terbatas, orang bebas mengartikanya dari sudut pandang manapun.
            Lalu apa kaitanya move dengan santri? Apakah ada yang harus move on dari santri dan jika ada lalu bagaimana caranya? Yuk akang santriwan-santriwati mari kita simak bareng-bareng paragraf selanjutnya.
            Mempelajari ilmu agama merupakan kewajiban setiap individu, hal ini dijelaskan pada pasal pertama kitab Ta’lim Muta’alim tentang Pengertian Ilmu dan Fiqih Serta Keutamaanya. Nah, karena mempelajari ilmu agama itu wajib maka dalam diri santri memiliki tanggung jawab besar untuk mempelajarinya. Namun, dalam realitanya kehidupan santri tidak jauh berbeda dengan para penuntut ilmu lain yakni tidak terlepas dari sikap malas.
Malas merupakan musuh utama para penuntut ilmu, rasa malas juga merupakan satu-satunya penyebab besar kebodohan. Saking urgen nya embel-embel kebodohan menjadi lafadz wajib para santri ketika ia berniat ingin belajar, kalimat legend itu bunyinya kaya gini:“Niat ingsun luruh ilmu karena ngilangaken kebodohan lan luruh ridhone Gusti Allah(Niat saya mencari ilmu karena menghilangkan kebodohan dan mencari Ridho Allah Swt)”
****
Sore dipondok Madani, dibawah menara masjid berkumpulah enam orang sahabat yang memandang indahnya langit senja. Mereka berimajinasi sambil mengacungkan jari telunjuknya keatas langit.
“Suatu saat aku akan menaklukan Eropa” Tekad salah satu diantara mereka
“Aku ngga akan kalah, suatu saat aku bisa ke Timur Tengah”
Maka sore itu menjadi saksi bahwa ke enam dari mereka telah menjadi orang yang sukses dimasa depannya hanya dengan bermodalkan “Man Jadda Wa Jada(Siapa yang bersungguh-sunguh dia akan berhasil)
Ada yang kenal dengan petikan cerita diatas? Ya, Negeri 5 Menara menjadi sebuah kisah  santri yang paling inspiratif, dimana Alif bersama kelima teman-temanya berjuang menjadi santri sukses bermodalkan sebuah adagium “Man Jadda Wa Jada”. So akang santriwan-santriwati yang dirahmati oleh Allah, Allah SWT berfirman:
 “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya”(QS. An Najm: 3)
Hanya dengan kerja keraslah kesuksesan santri bakal bisa tercapai, tidak ada istilah instan dalam mencari ilmu, tidak ada keberkahan yang bisa didapat jika kita masih malas dalam belajar. Ngeyel aja deh kalau kita berharap mendapatkan ilmu laduni tanpa ikhtiar sama sekali. Contoh Alif dan kelima kawannya diatas merupakan bukti dari ikhtiar tanpa akhir.
Tapi bagaimana jika akang santriwan-santriwati terlanjur malas dan belum bisa move on dari keterpurukan itu? Ada beberapa tips langkah apa yang harus dilakoni kamu yakni:
1.      Ingat Tujuan dari Rumah
Sebenernya tujuan orang tua kita memondokan anaknya itu untuk apa? Jawaban dari pertanyaan itu kembali pada pribadi masing-masing orang tua, yang pasti adalah tujuan orang tua memesantrenkan anaknya supaya anaknya bisa lebih bener, pinter dan baik. Jika kamu enggan mengingat tujuan kamu dipesantrenkan itu untuk apa yang terjadi adalah sifat malas  akan terus muncul. Hanya dengan mengingat perjuangan orang tua kamu akan sadar dan malu.
2.      Persiapkan Kembali Niat yang Baik
Niat adalah pangkal dari segala amal, setelah menyadari tujuan kamu dipondokkan itu untuk apa, maka langkah selanjutnya adalah memperbaiki niat. Tanamkan kembali semangat belajar bahwa suatu saat kita semua bisa sukses layaknya Alif, dia bisa Karena terus berusaha.
3.      Jangan Malu Untuk Berubah
Jika perubahan itu baik mengapa harus malu? Bukannya kamu mau move on dari kemalasam yang selama ini menyiksa, jangan ragu ingat tujuan dari rumah, mantapkan niat lalu siapkan dirimu untuk berubah sekarang. (Baca Juga: Diread? Ini Enam Solusinya)
4.      Perlahan Tapi Pasti
Jika kamu terlalu tergesa-gesa untuk berubah maka yang terjadi adalah timbul rasa frustasi lalu akibatnya rasa malas kamu akan bertambah. Solusinya adalah jangan terlalu tergesa-gesa dalam bertindak, perlahan saja. Semisal ustad kamu suruh kejar setoran 5 nadzom perhari, usahakan semampu kamu saja, 3 nadzom sehari asal istiqomah itu lebih baik dari pada engga setoran sama sekali. Jika sudah membiasa mulailah dengan peningkatan frekuensi hafalan kamu hingga sesuai target setoran yang telah ditentuin.
5.      Abaikan Omongan Buruk Orang Lain
Jangan pernah dengerin gunjingan orang lain tentang perubahan baik kamu, abaikan saja. Orang lain mungkin  masih menilai keburukanmu dimasa lalu tapi tak mengapa, terimalah. Toh, sekarang kamu udah berbeda dan mulai berubah menjadi lebih baik.
Hayo bangkitlah kawan(Sumber: Pixabay)


Move on berarti hijrah, hijrah menjadi lebih baik. Move on berarti berubah, berubah ke arah yang lebih positif. Move on bukan hanya tentang putus cinta, move on juga bukan hanya milik mereka yang lagi putus asa ataupun kecewa. Move on itu hanya milik mereka yang mau hidupnya mau berubah kearah lebih maju lebih sukses dan tentunya siap menerima realitas kehidupan yang sesungguhnya. Karena bagi  siapa saja yang mau bersungguh-sungguh maka dia yang akan berhasil bukan?


Reaksi:

Post a Comment

0 Comments