Ketika Kiai Jadi Dokter Sakit Gigi



 Oleh: Finzie

Bapak bukan dokter gigi, jangankan Strata satu sekolah dasar pun beliau tidak pernah tamat. Namun, hampir setiap hari ada saja orang yang datang ke rumah buat berobat sama bapak. Rata-rata keluhanya sama yakni  sakit gigi.
  

Beragam  orang yang datang bapak terima dengan ramah, dan tentu sebelum mengobati para tamunya bapak biasa ngobrol ngalor-ngidul bareng bersama mereka. Bila kita mau berobat ke dokter gigi, umumnya kita bakal melewati beragam macam pemeriksaan dental. Berbeda dengan bapak, bapak hanya perlu secarik kertas dan bolpoin untuk menyembuhkan sakit gigi para tamunya. Dan berkat seizin Allah rata-rata para tamu itu sembuh!

Lalu muncul pertanyaan dengan cara apa bapak bisa menyembuhkan orang sakit gigi? Saya jawab: “Bapak punya amalan khusus buat ngobatin sakit gigi”. Amalan apa itu? Ya saya jawab lagi: “Ga tau, hehe” Yang saya tahu sih bapak cuman nulis lafad : يقومي pada kertas sambil merapalkan doa-doa tertentu.
****

Ada persyaratan unik bagi pasien yang telah berobat sama bapak. Bapak selalu memberi pesan kaya gini: “Jika kamu pengen cepet sembuh, jangan makan atau minum yang manis-manis, asin dan pedes selama tiga hari. Kalau bandel sakit giginya bakalan kambuh lagi”

Namun, tidak semua tamu yang datang bisa bapak sembuhkan. Ada satu kisah dimana bapak sangat kesulitan menyembuhkan sakit gigi seorang pemuda, tidak seperti biasanya, proses penyembuhan memakan waktu yang sangat lama. Karena merasa aneh akhirnya bapak bertanya:
“Kamu suka minum ya?”
”I.. Iya pak, saya suka minum-minuman” Jawab pemuda itu malu
“Kalo mau sakit giginya sembuh, jangan suka minum-minuman lagi” Tegur bapak
“Insya Allah pak, saya coba” Lalu bapak menyuruh pemuda itu pulang
****
            Beberapa minggu kemudian pemuda itu balik lagi kerumah, dia merengek sakit gigi yang ia derita semakin parah, pipinya keliatan mulai agak membengkak
“Pak Yai, tolonglah saya lagi, kali ini sakit giginya semakin parah” Keluh pemuda itu
“Inysa Allah, tapi ada syaratnya” Jawab bapak
“Apa pak?”
“Syaratnya kamu harus ninggalin minun-minuman keras” Jawab bapak. Beberapa bulan setelah itu pemuda itu silaturahim lagi ke rumah. Dia menceritakan ihwal sakit giginya bisa sembuh setelah dia meninggalkan minum-minuman keras.          
****
            Ini hanya sepenggal kisah dakwah bapak yang pernah saya ketahui langsung, selebihnya saya belum bisa bercerita banyak tentang perjuangan beliau. Ternyata banyak cara untuk berdakwah, salah satu cara itu telah dicontohkan oleh bapak, bukankah kita telah mengenal bahwasanya dakwah yang baik itu mengajak dengan cara yang baik pula?









No comments

Powered by Blogger.